Cara mendidik anak |
Salah satu cara dalam mendidik anak adalah dengan sering menyebutkan nama dari si anak. Sehingga ketika kita ingin mendapatkan perhatian dari si anak, si anak yang mendapatkan perhatian dari orang tua seperti buah hati, kita harus bisa yang namanya memiliki karakter yang lemah lembut sehingga ketika memanggil anak-anak bisa lebih merasa dihargai dan juga orang tua harus bisa secara sabar membuat seolah-olah anak tersebut benar-benar ada keberadaanya dan juga dihargai.
Karena jika kita memanggil anak dengan sebutan kata-kata yang kasar atau mungkin dengan membentak hal ini akan justru membuat anak akan merasa takut dan tidak bisa terbuka. Bahkan menjauhi orang tuanya. Tentu anda tidak menginginkan hal tersebut bukan. Oleh karena itu ini merupakan salah satu cara mendidik anak agar anak bisa lebih terbuka dan lebih dekat dengan orang tua.
Dengan lebih sering memanggil nama si anak atau buah hati kita agar si buah hati kita tersebut bisa dengan ceria mengutarakan segala bentuk apa yang dia inginkan. Kita harus bisa memahami apa yang diinginkan oleh buah hati. Apakah hal tersebut hal baik ataupun hal negatif maka dari itu sebagai salah satu langkah agar anak tersebut bisa tumbuh dewasa adalah dengan semakin sering menyebutkan nama lengkap dari si anak.
Kami menyarankan agar anda tidak membuat julukan atau mungkin nama panggilan yang buruk pada si anak. Karena hal tersebut akan berpengaruh dan akan tertanam di otak atau pikiran si anak. Sehingga anak akan lebih suka panggilan negatif daripada nama lengkapnya sendiri. Cara mendidik anak dengan menyebutkan atau memanggil nama anak merupakan salah satu keuntungan dimana ketika anak sudah memahami namanya sendiri dan tentunya anak bisa cara otomatis tahu bahwasanya jika anak tersebut dipanggil.
Contohnya saja ketika ada anak kecil bermain di luar dan kemudian si orang tua memanggil nama lengkapnya dengan lembut maka si anak akan tahu, si anak paham jika dia sedang dibutuhkan di dapur atau lain sebagainya.
Contoh memanggil nama anak menjadi salah satu contoh ketika anak sudah benar-benar dianggap dalam sebuah keluarga dan lebih dekat dengan keluarganya sendiri atau diri kita.
No comments:
Post a Comment