PROBLEMATIKA KERAGAMAN
1. Pengertian
Pengertian problematika adalah persoalan atau masalah yang belum terpecahkan dan harus diselesaikan.
Pengertian Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan yang menyatu dalam berbagai bidang, terutama agama, ras,bangsa, ideologi, budaya (masyarakat yang majemuk). Keragaman menyangkut tentang sikap, tingkah laku, cara-cara, macam, jenis, tata bahasa dan lain sebagainya.
2. Faktor-Faktor Yang Mendasari Terjadinya Problematika di Suatu Masyarakat Majemuk :
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang sering kali memiliki kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
c. Kurang mengembangkan consensus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relative, sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
e. Integrasi sosial tumbuh karena adanya paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain.
3. Kajian Masalah
Keragaman merupakan suatu kekayaan yang dimiliki oleh suatu Negara, karena dengan adanya keanekaragaman di suatu bangsa akan memberikan dampak yang sangat besar bagi kehdupan bangsa itu sendiri. Seperti halnya dalam keragaman budaya, seperti yang kita tahu bahwa Indonesia mempunyai berbagai suku bangsa, bahasa, dan kebiasaan-kebisaan yang tidak dimiliki oleh Negara lain.
Tetapi hal itu tidak menjamin bagi keharmonisan hubungan antara dua kebudayaan atau lebih. Hal ini ditunjukan dengan adanya perpecahan dan pertikaian-pertikaian yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Kecemburuan sosial merupakan salah satu penyebab yang sangat mempengaruhi terhadap problematika yang terjadi, dilihat dari fasenya konflik terjadi akibat adanya dua fase yaitu fase disharmoni dan fase disintegrasi.
Disharmoni menunjukan pada adanya perbedaan pandangan tentang tujuan, nilai, norma, dan tindakan antar kelompok. Sedangkan Disintegrasi adalah fase dimana sudah tidak dapat lagi disatukan antara pandangan kedua belah pihak, yang meliputi nilai, norma, dan tindakan antar kelompok.
Semua perbedaan-perbedaan yang terjadi bukan disebabkan oleh adanya keragaman kebudayaan, tetapi disebabkan oleh adanya kekurang pahaman terhadap nilai, norma, kepercayaan, dan tujuan dari salah satu kelompok yang membawa kebiasaan baru ke tempat dimana kebiasaan yang lama sudah diterapkan dan dianut oleh kelompok kebudayaan pribumi.
Seperti yang diungkapkan oleh Sutarno (2007), bahwa penyakit antar budaya atau konflik antar kelompok dapat terjadi karena beberapa hal di bawah ini :
a. Etnosentrisme
Adalah kecendrungan untuk menetapkan semua norma dan nilai budaya orang lain dengan standar budayanyasendiri.
b. Stereotif
Adalah pemberian sifat tertentu terhadap seseorang berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, karena dia berasal dari kelompok berbeda.
c. Prasangka
Prasangka yaitu suatu sikap emosi yang mengarah pada cara berpikir dan pandangan secara negatif dan tidak melihat fakta yang nyata.
d. Rasisme
Mempunyai artian sebagai salah satu pihak yang tidak dapat menerima atau anti terhadap budaya lain.
e. Diskriminasi
Merupakan tindakan yang membeda-bedakan dan kurang menghargai serta bersahabat dari dari kelompok dominan ke kelompok subordinasinya.
f. Space Goating
Adanya sikap yang mempengaruhi kedua kelompok dengan membeda-membedakan dan menjelek-jelekan keuanya dihadapan kedua kelompok tertentu (kambing hitam).
4. Cara Memperpersempit Timbulnya Permasalahan Yang Terjadi
a. Religius
Setiap orang mempunyai keyakinan terhadap Tuhan dalam agamanya masing-masing, kepercayaan yang dimiliki akan sangat berdampak baik ketika kita menyadari bahwa ajaran ajaran yang kita anut tidak pernah membeda-bedakan tentang persoalaan tersebut.
b. Nasionlisme
Dengan adanya sikap nasionalisme yang tinggi akan menumbuhkan rasa kesatuan setiap rakyat, dan memandang perbedaan sebagai suatu rantai yang akan memperkuat pondasi Negara Indonesia.
c. Pluralisme
Dalam ilmu sosial, pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama (koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi.
d. Komunikasi
Komunikasi adalah media untuk menyampaikan suatu aspirasi atau pendapat seseorang maupun kelompok dalam mencapai suatu tujuan. Dengan adanya komunikasi yang baik antar kelompok kebudayaan diharapkan dapat memberikan penjelasan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan tidak mengganggu kebiasaan dari kelompok lain dan memberikan pemahaman terhadap arti, makna, dan tujuan yang dilakukan. Sehingga kedua kelompok dapat mengetahui apa yang ada di dalam kebudayaan tersebut.