Jelajah dunia dengan ilmu dan pengetahuan

Perkembangan Ilmu Pegetahuan dan Pendidikan di Indonesia

Sebelum adanya kemerdekan, mungkin sangat susah bagi anak-anak atau remaja baik lelaki maupun perempuan untuk mendapatkan fasilitas dan kebebasan dalam mendapatkan ilmu pegetahuan terutama pendidikan. Sseperti yang telah kita ketahui bahwa untuk mendapatkan sesuap nasi pun rasanya susah untuk mencarinya. Hal inilah yang membuat rakyat Indonesia terutama pemuda-pemudi sulit untuk berkembang dan bersaing dengan Negara lain. Permasalahan tersebut sangat berimbas pada pada kurangnya pemahaman dalam memanfaatkan sumber daya alam yang memang sangat kaya dan besar yang pada akhirnya Negara-negara eropa, fortugis, dan Asia masuk untuk menguasai Negara Indonesia. Akan tetapi dengan adanya kemauan yang tinggi dari pejuang-pejuang kita akhirnya Negara Indonesia bias mendapatkan kemerdekaan. 


Dari situ ilmu pengetahuan mulai direalisasikan ke berbagai pelosok daerah di Indonesia, meskipun pada faktanya masih banyak diantara daerah-daerah yang masih belum mendapatkan kesetaraan dalam dunia pendidikan. Seiring bertambahnya usia Negara Indonesia pendidikan mulai diutamakan bagi setiap kalangan, mulai dari anak pengusaha, petani dan semua anak-anak di Indonesia. Dengan adanya pendidikan diharapkan bangsa Indonesia mampu untuk memanfaatkan dan mengolah sumber daya yang ada. Selain untuk itu, pendidikan juga diharapkan mampu untuk menjadi pondasi bagi rakyat dalam melakukan persaingan dengan Negara-negara yang sudah maju. 

Selama perkembangannya, pendidikan di Indonesia memang masih mempunyai permasalahan-permasalahan yang disebabkan dari internal lembaga yang bertanggung jawab sekaligus sebagai lembaga yang berkepentingan dalam mengembangkan dan mengawasi dunia pendidikan. Salah satunya adala kurikulum, kurikulum merupakan hal yang utama bagi para pendidik untuk menyampaikan tujuan dari setiap mata pelajaran yang diberikan. 

Selain dari pada itu ilmu pengetahuan dan pendidikan tidak dibarengi dengan tenaga pengajar yang mempunyai kemampuan dan kurangnya penyebaran untuk setiap tempat. Dalam kata lain guru yang ada di Indonesia belum merata, sehingga daerah-daerah yang tidak mepunyai akses pendidikan khususnya di jenjang Perguruan Tinggi terpaksa melakukan urbanisasi ke tempat yang memang sudah memiliki sarana dan fasilits lengkap.