Tiga tahun pertama setelah kelahiran adalah salah satu proses pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Karena pada masa tumbuh kembang anak di usia ini, otak anak menciptakan jalur saraf yang kompleks dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada usia enam tahun, otak telah berkembang hingga 90% dari ukuran dewasanya.
Ketika anak-anak terus menyerap sejumlah besar informasi dari pengalaman dan lingkungan mereka. Pengalaman awal ini, baik dan buruk, menjadi dasar bagi kelangsungan hidup, pertumbuhan, kesehatan, dan kesejahteraan anak di masa depan.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa perkembangan anak usia dini yang baik akan berdampak positif secara langsung. Khususnya pada kesehatan jangka panjang anak dan akan meningkatkan peluang masa depan, pencapaian prestasi di sekolah, dan bahkan kesuksesan masa depannya.
Yang sangat penting adalah dampak periode ini pada perkembangan emosional dan sosial anak, yang sangat penting bagi kepercayaan diri, komunikasi, hubungan, sosial masyarakat, dan kesehatan mental mereka di masa depan.
Perkembangan anak usia dini adalah periode kesempatan besar, tetapi juga salah satu kerentanan yang juga sangat besar. Banyak anak tidak dapat menyadari potensi penuh mereka karena kondisi lingkungan yang buruk. Misalnya, bukti dari banyak negara yang sedang dalam konflik, menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima sedikit stimulasi sensorik di daerah mereka rentan terhadap stunting, berat badan rendah dan perkembangan psikomotor menurun.
Faktor-faktor seperti nutrisi yang tidak memadai, racun lingkungan, pengasuhan yang tidak stabil, stimulasi yang terbatas, dan stres dapat berdampak negatif pada tumbuh kembang anak.
Anak-anak yang hidup dalam kemiskinan dan kondisi kehidupan yang rapuh, seperti perang atau pengungsian, juga sangat rentan terhadap perkembangan yang tidak memadai. Pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan ini juga dapat mengelompok dan bertambah seiring waktu. Misalnya, seorang anak yang hidup dalam kemiskinan lebih mungkin mengalami stres, kekurangan gizi, dan pengasuhan yang tidak stabil, yang semuanya berdampak negatif pada perkembangan anak.
Efek buruk pada perkembangan anak pada tahun-tahun pertama kehidupan dapat memiliki konsekuensi seumur hidup. Selain itu juga dapat berdampak negatif pada kesiapan sekolah dan potensi belajar, kesehatan mental dan fisik sebagai orang dewasa, ketahanan terhadap stres dan penyelesaian konflik, serta menipisnya sumber daya keluarga dan kemiskinan antar generasi.
Namun, pemulihan sangat mungkin dilakukan dengan intervensi dan dukungan yang tepat. Investasi dalam kebijakan dan program perkembangan anak akan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Karena anak-anak dengan dukungan tumbuh kembang anak yang memadai di tahun-tahun awal, mereka akan lebih sehat, berpendidikan lebih baik, dan lebih mungkin berkontribusi pada masyarakat dan ekonomi global.
No comments:
Post a Comment